Showing posts with label yanda. Show all posts
Showing posts with label yanda. Show all posts

Monday, May 23, 2011

Aric, Hotwheel, dan Durian

Sabtu malam Yanda sama Thaci ke Giant durian (hmm, yummy...)
Seperti yang sudah diduga, waktu minggu sore kami membongkar itu duren, Aric menjauh dari arena, gak mau dkeet-deket sambil grundel gak jelas.

Akhirnya Yanda bilang gini, "Dek, kalau Aric mau makan duren satu biji aja... Nanti Yanda kasih hotwheel satu dech...
Aric: gak mau (cemberut)
Bunda: dua dech...
Yanda: iya dua tuh...
Aric: gak mau (makin manyun)
Bunda: dua, dan langsung Bunda kasih sekarang juga...
Aric: gak mau
Bunda: kalo githu Bunda kasih hotwheel yang bisa berubah warna dceh...
Aric: Gak Mau!!!!
Bunda: kalo githu, Bunda ganti sama track hotwheel yang bisa muter, wuuuiiis keren, mau gak Dek... makan durennya...
Aric: GAK MAU!!! GAK MAU!!! GAK MAU!!!

Monday, January 18, 2010

Aku baik

Pertanyaan narciss minggu lalu

PH: yanda ganteng gak?
Aric: enggak (sambil nyengir usil)
PH: yanda baik gak?
Aric: enggak (sambil makin usil)

Akia dateng ngglendot ke PH
Akia: aku donk tanya...
PH: yanda ganteng gak?
Akia: ganteng
PH: yanda baik gak?
Akia: baik
PH: makasih, Nak...
Akia: naik kuda-nya kapan? (oalaaaah, pengen ditraktir naik kuda anaknya. hihihi...)

Monday, December 15, 2008

Congratulation!!!

Sebenernya sih udah lumayan basi. hihihi...

Sidangnya sekitaran bulan September (ceritanya di sini), alhamdulillah lulus, terus baru wisuda hari kamis, 11 Desember 2008 kemarin.

Hmm... wisuda dulu banget, status Bunda masih jadi pacar-nya yanda. Tapi wisuda kali ini, alhamdulillah udah punya anak 2.








Alhamdulillah...
Masa-masa Bunda jadi satpam yang cuma bukain pintu jam 2pagi, terus nganter pergi lagi jam 6pagi udah lewat...
Masa-masa di mana abis kuliah, yanda tidur di rumah sakit nemenin Bunda yang bed rest nyaris sebulan juga udah bisa kita lalui dengan senyum...
Masa-masa di mana, anak-anak gak mau main sama Yanda-nya gara-gara gak pernah ketemu pas week day, dan kalopun ketemu pas week end pasti Yanda nya lagi tidur...
Semuanya udah bisa kami lalui... gak bisa dibilang ringan, tapi... dengan senyum semuanya bisa dijalani...

Sunday, September 28, 2008

Jadwal terbang

Ok, kita liat jadwal Yanda yuk...
Selasa, 16 September
Itu berarti Yanda naik helicopter (dari tengah laut ke Pulau Matak), dan pesawat kecil (menuju bandara halim)
Rabu, 17 September
Yanda naik pesawat menuju Medan
Kamis, 18 September
Yanda naik pesawat kecil menuju NAD
Sabtu, 20 September
Yanda naik pesawat kecil dari NAD ke Medan, dilanjutkan dari Medan - Jakarta
Minggu - Kamis gak ada penerbangan
Jum'at, 25 September
Yanda naik pesawat ke Batam, dilanjutkan naik Ferry ke S'pore
Di Hari yang sama, Yanda pulang dari S'pore menuju Jakarta

Gila ya... jadwal terbangnya mengalahkan pilot. hehehe...

Saturday, September 06, 2008

Banyak cerita...


Alhamdulillah...
After a long run (almost two years), finally he made it.

Belum graduation day sih...
Baru selesai sidang aja. Wisuda-nya iALLAH bulan Desember.

Tanpa bermaksud mengeluh, phew... selesai juga ya, hari-hari dicuekin, malam-malam Bunda harus jadi tukang jaga pintu, wiken-wiken di mnaa Bunda harus nge-jelasin sama anak-anak, terutama Taci, kalo Yanda nya harus pergi ngerjain tugas, atau saat Yanda-nya tiduuuuur terus seharian...

Selamat ya, Yanda...

Untuk yang lain, let the pictures speak themselves ya...


Sempet nemu satu yang lumayan berat, tapi cukup kecil... tapi ternyata setelah 'dioperasi' isinya dahsyat!!! Yah, cukup memuaskan dahaga kami berdua, akan makan duren enak...

Suatu hari, make up bag Bunda tergeletak begitu saja... Dan inilah yang terjadi!!!





Tuesday, April 15, 2008

Menghabiskan Malam Minggu Berdua saja...

Kebetulan Malam Minggu ada Oma di rumah, Bunda yang sebenernya capek banget abis ngurusin ws penulisan, tapi teuteup gak mau melewatkan tawaran pacaran di malam minggu ini. Moment yang sangat jarang bisa dinikmati berdua saja!!!

Perjalanan dimulai dengan menyusuri MKG3 ke sini , terus ke MKG2 mampir di BloomingChic. Terus beli sepatu Yanda. Akhirnya jalan terus sampe MKG1 liat-liat film di studio-nya.

Karena gak tertarik, akhirnya kami lanjut ke La Piazza, sampe sana... Film-nyapun gak menarik hati. Tapi karena kadung udah pengen nonton, akhirnya dipilihlah satu film yang gak terlalu lama nunggu, pilihannya Nanny Diaries atau Juno. Tadinya sih Yanda pengen nonton Street King (apa King Street) kerna yang main Kang Nunu, tapi seat yang tersisa hanya di bangku depan. Bunda ogaaaah...

Akhirnya dipilihlah Nanny Diaries yang main jam 11, ternyata di studio XXI di MKG3 which is 15minutes walking from La Piazza.
Yuuuk, jalan... kapan lagi bisa jalan-jalan mesra di tengah Mal yang sudah tutup semua, lampu temaram dan hanya berdua sama Yanda plus ibadah kan... Hmm, nikmatnya!!!

Review-nya diambil dari sini.

Nanny Diaries

Life within Manhattan's Upper East Side is obviously for the privileged few who can afford to pay the high price of housing. For Jersey girl Annie Braddock (Scarlett Johansson), the attraction of living in luxury is far more tempting than trying to land an office job now that she has completed her business degree. Leading her mother to believe she's off to the big city to work in a glass skyscraper, Annie ducks the truth about her real employment status-- that of a lowly Nanny.

Approaching the opportunity as an experiment in social anthropology, she takes on what she thinks will be the simple task of caring for young Grayer (Nicholas Art), the offspring of a couple referred to as Mr. and Mrs. X (Paul Giamatti and Laura Linney). What she doesn't expect from her adventure are the duties she assumes as she is thrust into the role of surrogate parent, and the bond she ultimately forms with her charge as he quickly morphs from a disobedient monster into a love-starved child.

Suddenly the job she labeled "temporary" has become much more permanent, even though her employers' unreasonable expectations continue to grow. Hardly ever given an evening off, Annie finds herself literally responsible for raising the boy and ensuring he qualifies to enter into a prestigious school. Although the increasing pressure is convincing her she'd like to quit and pursue her own dreams, Annie can't face breaking Grayer's heart by becoming yet another source of instability in his life.

One other frustration for Annie is the
"Harvard Hottie" (Chris Evans) who lives down the hall. Thanks to taking a vow of celibacy during her tenure, the nanny is not allowed to be even momentarily distracted by the handsome young man.

This film is billed as a comedy, yet once past a few funny moments during the opening setup, the story rapidly acquires a serious tone. Familiarity with the "X" family reveals ongoing verbal and emotional abuse, which is transferred from father, to mother, to son. Erupting in domestic strife, often expressed with profanities (including the use of a sexual expletive), the confrontations eventually extend to the Nanny.

Based on a book written by a couple of former nannies (Emma McLaughlin and Nicola Kraus), the movie offers an interesting look at life on the upper crust, supported by many layers of well-executed performances. However, the script flirts with the topics of infidelity (a couple of very brief sexual moments involving unmarried people passionately kissing are depicted), alcoholism (when a character uses liquor in an attempt to escape misery) and makes some gross generalizations (especially in the way it stereotypes wealthy men and women). It is the latter content that sometimes steps across the line dividing dramatic entertainment from a calculated rant. By the end of the film it is hard not to feel like you've endured a scolding from a twenty-something portrayed as someone who can do no wrong.




Beyond the movie ratings: What parents need to know about The Nanny Diaries...

A young woman decides to put her business career on hold and instead pursue life on the Upper East Side of Manhattan working as a nanny. Domestic strife permeates this film as a wealthy couple deals with misplaced priorities and infidelity. Arguments and other confrontations include profanities (the sexual expletive is used once). Two brief sexual moments are depicted with passionate kissing, but no other detail. A woman's underwear is accidentally revealed when she bends over. Men in a bar make crude sexual remarks about a woman. In a museum-like setting, a female mannequin is shown throwing up in a toilet, which is referred to as a "fasting ritual" for women. An alcoholic woman is depicted, and social drinking is included in other scenes.

Talk about the movie with your family...

Was Annie justified in lying to her mother about her job? What could she have done instead? Why is it so difficult to feel like we are disappointing our parents?

Annie wonders why people who have so much money could be so unhappy. Is this true of all wealthy people? Why do you think movies often depict rich characters in negative ways?

What did Annie learn from her experience? Over time, do you think most women would prefer to be married to someone who is wealthy or someone who is happy?


Good story!!
Make me think... am I doing my best on nursing the kiddos?
Tough question to answer...

Wednesday, March 19, 2008

Ketemu Yanda lagi...


Serasa yang ditinggal lamaaaaaa banget ama Yanda:-)
Padahal Yanda pergi offshore Kamis dini hari, Sabtu malam kita udah ketemuan lagi. Tapi... teuteup ada scene Aric yang tantrum mo dipeluk Yanda pas malam. Akia yang ngomel gak ada Yanda.

Akhirnya... Sabtu malam kita ketemua juga di hotel.

Tentang perjalanan dan foto-foto libur kemaren, nanti dulu ya...
Bunda masih sibuk ama urusan rumah dan setrikaan yang makin menggunung (no asisstant baby... no assistant)

Sunday, March 16, 2008

Gurame Bakar Bumbu Cobek a la Sindang Reret


Wednesday, March 05, 2008

Ulat di Pohon Srikaya



Monday, February 18, 2008

Korban Foto Box

Jaman-nya pacaran dulu... udah jaman sih fotobox. Tapi duitnya lebih baik buat makan ama fotokopi, ketimbang diabis buat yang enggak-enggak. hihihi...

Alhasil, lebaran kemaren... waktu jalan-jalan ke Grage Mal, Bunda berhasil menyeret Yanda untuk masuk dalam box. ini dia hasil norak-norak-an nya...
(dulu kan belom boleh pose begini... belum muhrim!)

Thursday, November 22, 2007

Manager dapur

Kapan itu... Bunda nemenin Yanda beli sepatu ke sini buat beli sepatu (lagi). Liat dech cerita bunda yang kemaren.

Well, Bunda gak maksud cerita itu...
Pas lagi pilih-pilih sepatu, Yanda minta pendapat Bunda (maksud-nya beli sepatu yang agak costly, bakal mengganggu stabilitas bulanan gak?), Yanda ngajak ngobrol pelayan tokonya.

Y: Buat beli sepatu ini harus konsultasi sama manager keuangan dulu mas
P: Oh, iya... manager dapur ya Pak (sambil nyengir)

gak ada yang salah dengan kalimat itu sih... Tapi pas denger Bunda agak nyesek juga (hehehe...) Bagaimana dengan Yanda??? Ternyata, Yanda lebih BT dari sang manager dapur, sampe-sampe pas kita lagi makan dibahas lagi...

Ya, dihadapi aja dengan lapang dada... Emang pilihan kami (Yanda & Bunda) jadi stay @ home mom emang menuai kontroversi di sana-sini.

Saturday, October 27, 2007

WHAT A DAY!?!?!??!!

Hari Sabtu kelabu buat Yanda

1. Makan siang di A&W, daging ayamnya masih merah.
2. masih di A&W, lagi ngunyah nemuin staples di ayam.
Ngasih tau ke pegawai A&W, tapi sampe kita pulang gak ada satu orangpun yang minta maaf ke kita.
3. Lagi sholat, sepatu Yanda raib.
Biasanya, kami sholat gantian. tapi waktu itu udah mepet, jadi kita sholat bareng.
Hmm, mungkin ini teguran dari ALLAH, kerna kita sholat mepet waktu ya...
Astaghfirullah...

Tuesday, June 26, 2007