Rasanya baru kemarin, ayahku berkata, "Tha... Ayah percaya sama kamu 100%. Tolong jaga kepercayaan ini, jangan sampe kepercayaan ini berkurang."
Saat beliau tau bahwa aku membeli buku di jatinegara, tapi minta uang seharga gramedia:-) Jaman SMA dulu... rasanya udah seabad yang lalu. Hihihi...
Takut. Rasa itu yang berkecamuk di hati.
Mulai hari itu, aku berjanji dalam hati selalu akan menjaga kepercayaan yang telah diberikan ayah.
Ayah tidak pernah protes memang... Saat aku keranjingan mode celana legging yang mencetak badan, atau kala aku melenggang menggunakan celana pendek yang mengumbar aurat. Astaghfirullah...
Kepercayaan.
Ayah selalu bilang, "Ayah percaya, anak-anak ayah bisa jaga diri dan tidak akan membuat malu orang tua."
Ketika ayah mengijinkan aku pergi camping bersama banyak teman pria, ayahpun hanya berkata, "Hati-hati."
**Saat ini, aku baru tau. Kecamuk yang beriak di dada Ayah... Banyak hal baru aku mengerti setelah menjadi orang tua. Maafkan anakmu ini Yah**
Kepercayaan juga...
Yang menjadi modal utama berbisnis.
Sekian lama aku melakukan transaksi bisnis online.
Beberapa saat yang lalu ada kejadian yang membuat aku tercenung...
**entah lugu entah pasrah, aku harus menyebutnya**
Ceritanya begini...
Hampir 3bulan yang lalu, aku pergi ke PlaNgi. Kebetulan ada SALE besar. Bukan cerita tentang SALE yang menarik. Kala itu aku melihat seorang ibu menggunakan sebentuk jilbab. Cantik, unik... Jilbab ini yang menarik:-)
Sepulang dari belanja, langsung aku browsing. Mencari penjual jilbab onLine. Tapi tidak satupun yang mirip dengan jilbab idaman:-(
Sampai bulan lalu, aku berjodoh dengan jilbab ini. Langsung aku kirim personal message ke empu-nya, dilanjutkan dengan pembicaraan per telpon.
Hasilnya sangat mengejutkan (at least untuk aku...)
Rekan (R):"Ya sudah mbak... Nanti barang-nya aku kirim. Tolong kasih alamat pengirimannya ya, kebetulan saya mau kirim barang."
Dea (D): "Tapi aku belum punya budget sekarang mbak... iALLAH akhir bulan aku ambil barangnya"
R:"Gak papa mbak... Aku kirim aja dulu. Transfer-nya bisa nanti."
MasyaALLAH Rekan-ku ini sama sekali belum mengenal aku, or at least kami belum pernah berhubungan, walaupun kami berada dalam satu komunitas.
Bagaimana kalau aku ini penipu, begitu kataku saat itu. "Ya, artinya bukan rejeki saya..."
Ya ALLAH, kepasrahan yang luar biasa:-)
Kepercayaan. Bukan yang hal mudah untuk dibangun.
Apalagi bagi kita yang menjalani bisnis onLine. Kita tidak tahu siapa klien kita atau mungkin down*line kita (secara aku menjalani m*-l-M onLine). Hanya aktivitas online, berupa posting di media2 seperti milis yang menjadi alat bantu penilaian.
Jadi, hati-hati bertindak jika tidak ingin kehilangan kepercayaan.
Tuesday, May 08, 2007
Kepercayaan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment